Friday, September 15, 2006

Selingkuh

Kemarin beberapa kali aku terima email tentang "10 tips aman berselingkuh".
Merasa tidak butuh, ku forward salah satu mail itu ke seseorang.

Sorenya saat chat, aku tanya...
"Udah terima email gw belom? Yang tentang selingkuh"
"O iya udah", katanya.
"Terus gimana?"
"Udah telat, bukan cuma jadi ingus... udah power glue gw"

Hehehe... sebelum salah sangka, ini nih tips lengkapnya...

Berikut adalah 10 tips untuk berselingkuh dengan aman:

1. Jangan melakukan lebih dari 2x,
karena kalau lebih dari 2x perasaan Anda akan berbicara. Kalau udah begini
tahi kuda bisa serasa coklat. Keluarga di rumah bisa nggak diingat.

2. Cari partner selingkuh yang sejajar baik dari segi ekonomi
maupun mental.
Kalau partner selingkuh Anda ekonomi lemah, Anda akan diporoti
habis-habisan. Anda akan ditelpon 57x sehari. Kursi yang anda duduki bisa
panas bagai bara.

3. Bila partner selingkuh sudah menunjukkan gejala-gejala cinta,
segera tinggalkan. Kalau Anda terlambat maka partner selingkuh Anda akan
berubah jadi "ingus". Kalau udah nempel ditangan, dikibas-kibas kagak mau
lepas...ampuuuuun kasian deh lo.

4. Jangan mengobral harapan, terutama kalau partner Anda termasuk berwajah
cantik/ganteng tapi IQ jongkok.
Anda bisa dikejar terus dengan janji Anda yang mau mengawini, membelikan
ini, itu dll.

5. Bikin perjanjian didepan, semacam pre-nuptial agreement begitu. Bahwa
hubungan ini hanya akan begini dan begitu dan tak lebih dan tak kurang dari
itu.

6. Hal terpenting dalam dunia perselingkuhan, jangan sampai Anda
jatuh cinta. Kalau Anda type yang mesti jatuh cinta kalau selingkuh, lebih
baik Anda kawin lagi atau cerai dan kawin lagi.

7. Jangan sekali-kali berpikir untuk menekan "per unit cost". Kalau Anda
type pelit lebih baik tidak usah coba-coba selingkuh, kecuali kalau Anda di
pihak yang "diongkosi".

8. Lakukan pada siang/pagi hari, lebih sulit dilacak dan lebih
mudah dan banyak waktu untuk menghilangkan jejak.

9. Pertahankan score tetap 1:1 terus Kelemahan Anda adalah identitas Anda,
cari juga kelemahan partner selingkuh Anda.

10. Jangan lupa pakai "protection"
.

Print dan simpan email ini, siapa tahu bermanfaat nanti....atau sekarang???


Ada yang mau mencoba???

Thursday, September 14, 2006

Gak bisa bobo

Adegan I (Rabu, 13 September 2006, jam 1.30)
Ninna: Yul, Growell-nya yang bekas Said sekarang dimana ya?
Gw : (langsung pusing) Nahlo, gak ama gw tuh

Adegan II (Kamis dini hari) Gw gak bisa tidur, bolak balik badan doang di atas tempat tidur....
Masih keingetan ama Growell, siapa yang pake ya sekarang?

Adegan III (Kamis, 14 September 2006)
Mata bengkak...
huhuhuhu



My 1st birthday cake for Ryan


Alhamdulillah, tanggal 5 September kemarin Ryan Ultah yang ke 4, tapi karena itu jatuh pada weekday…terpaksa syukurannya dimundurin pas weekend-nya.

Dari jauh-jauh hari papa dan mama udah bikin list menu buat hari itu. Tapi kalo papa sibuk tentang “menu berat” (sampe minta tolong sama Mbah Yo untuk bikinin bakso super enaknya), mama mah Cuma berkutat tentang cake, cake dan cake.

Selama minggu itu, kerjaan mama Cuma nongkrongin detikfood atau dapurbunda, dengan sabar nguprek-nguprek disana buat cari resep kue.

Hari kamis, mama jogging sebentar doang (paling 2 puteran gelora senayan – maaf ya Bu Anita) karena janjian ama papa ketemu di carrefour ambass buat beli bahan-bahan cakenya. Waktu ngambilin barang-barang di carrefour, gaya mama udah kaya baker pro aja muter-muter di lorong bahan kue (padahal karena sibuk cari yang sama persis sama resepnya, dan malu bertanya – ingat mau bertanya, sesat di pasar hehehe).

Sreett.. srett (suara terigu, coklat bubuk, coklat masak, dll yang diambil mama)….

Yuk, Pa. Bayar ke kasir”
“Kok beli coklat masaknya banyak banget, Ma”
“ Iya dong, kan resepnya bilang gitu”
Waduhh.. dasar copycat, kalo niru mesti sama plek ya.. hahahaha

Jumat malem, sepulang dari piket (sampe rumah jam setengah 10), mama langsung ajep-ajep di dapur bikin adonan kue. Tergugah liat semangat mama, papa gak tega dan langsung bantu potong2in coklat masaknya (kayaknya banyakan yang diicip-icip ya pa?).

Jam 12 malem, akhirnya semuanya selesai.

“Pa, kok bantet ya?
“Gpp, Ma. Mungkin kalo didiemin semalem bisa mengembang” (Alah… si papa teori membesarkan hati gitu)
Yah, akhirnya dengan setengah memaksa jadi juga cake ultah Ryan. It’s not about the taste, tapi puas aja rasanya bisa bikin sendiri. (Tapi sodara-sodara bilang coklatnya enak kok – ya iya lahh..!)

Ryan sayang, Mama Cuma bisa bikinin kaya gini sebagai kado untuk Ryan.
Semoga Ryan seneng, dan ditahun depan mama bisa bikin yang lebih baik lagi.

Tentang si Dia

Awalnya dari nexia, sebuah game online. Aneh, tapi nyata…
Begitulah pertemuanku dengan seseorang yang sekarang menjadi suamiku.

Namanya Setyo Suhartanto (in the middle, there is “Dwi”. That’s so javanese hehehe). Temen curhat yang selalu protes setiap kali aku cerita nggak mau lagi punya cowok orang “lokal”.

So desu ka…
Dia yang akhirnya membuka kembali mataku…
Bahwa masih ada cowok Indonesia yang bisa diajak fun, untuk hunting bareng di dae, buya, dll
Bahwa masih ada cowok Indonesia yang smart dan bisa nyambung tentang brita-berita hangat (tapi berita hangat buat gamers tuh apa ya – red).
Bahwa masih ada cowok Indonesia yang peduli, bisa ngertiin perasaan dan airmata seseorang.
Bahwa masih ada cowok Indonesia yang jantan, gonna fight for his girl
Bahwa masih ada cowok Indonesia yang gentle, know how’s to treat her woman
And so on, and so on

10 Agustus 2001. Pernikahan.
He wanted me to have the shares of his life, his dreams…
When I said, “yes, I will”… but there was a big question in me. “Is he the right one”

Bali, Indonesia.
Saksi perjalanan hidup kami.
Sebagai pengantin sekaligus sarjana baru, suami tercinta mengajak aku kesana, mengadu nasib katanya. To plants our fighting spirit.

Bulan-bulan pertama, jauh dari orang tua, hanya dengan bermodal nekad saja ternyata tidak cukup.

Di sana, di Jalan Sesetan, Denpasar. Pertanyaan itu semakin membesar “IS HE THE RIGHT ONE??”

Tapi sesuatu telah ditakdirkan terjadi.

Saat pekerjaan belum diraih, tabungan habis, dan (dia tidak memberitahu aku saat itu) uang yang ditangan hanya tinggal 3000 perak. Bayangkan 3000 perak!!
Itulah saat Tuhan menunjukkan betapa baiknya suamiku…

Saat makan siang, dia mengantarkanku ke warung tempat kami biasa makan. Hanya melihat sambil tersenyum dan bertanya “Enak, dek?”.
Dia bilang dia tidak lapar, dan mungkin malam nanti “Cuma” ingin makan bubur kacang hijau saja.
(Makan siangku hari itu 2500… )

Setiba kembali ke kontrakan, dia baru dengan jujur bercerita bahwa uang kami tinggal 500 rupiah.
Saat itu aku terdiam, membayangkan betapa suramnya nasib.
“Mungkin kami akan mati di Bali”.
Keheningan dijawabnya dengan ijin, “ Dek, kalo besok aku belum dapet kerja.
Boleh gak aku jadi kuli panggul aja?”

Gosh!!
Aku terhentak, dan tangisku pecah.
Orang yang dihadapanku itu, begitu sayangnya padaku sampai tidak malu lagi dengan tahun-tahun kuliahnya dulu, dan mengajukan dirinya untuk jadi kuli buat menafkahiku.

And so that was, how I fall for him…

Tapi Tuhan Maha Tahu, dan Maha penyayang.
Dia mendengar niat suamiku…
Belum lagi kering air di mataku, handphone Mumut (begitu panggilan sayang untuk suamiku) berbunyi.
....Ada orang yang minta dibuatkan website…
Terima kasih Ya Allah…!! *sniff*

Tahun-tahun kini telah berlalu, kami akan terus melangkah ke arah yang lebih baik.

Honey, terimakasih telah menyayangiku begitu dalam…
Doaku selalu menyertaimu

Jakarta, 10 Agustus 2006
5 tahun kebersamaan kami