Wednesday, May 02, 2007

Manusia Wajib

Manusia menurut motivasinya bekerja:

1. Org yg bekerja demi uang ini biasanya orang-orang yg free survive, orang yg kondisinya masih pas-pasan.

Karakter orang ini biasanya dia akan melakukan apa saja utk memenuhi kebutuhannya. dan kalau dia sudah melakukan pekerjaannya kemudian tidak mendapat "haknya" maka dia akan marah bahkan gak segan sampai adu jotos.

Org seperti ini diistilahkan sebagai manusia perut karena yg dilakukan tujuannya hanya sebatas utk memenuhi kebutuhan perut (pejabat yang menghalalkan segala cara utk mendapatkan sesuatu seperti korupsi dan sebagainya bisa masuk dalam kategori ini hehehe).

2. Orang yang sudah survive

Orang yang masuk golongan ini sudah lumayan. Urusan uang gak terlalu pusing lagi, dia sudah mulai bisa menabung dan memiliki dana pendidikan dan kesehatan.

3. Orang yang professional

Kalau sudah dalam tingkatan ini, orang sudah tidak lagi mengejar-ngejar uang, tapi sebaliknya, uang yang mengejar dia.

Biasanya teman-teman yang expert dalam bidang tertentu sudah merasakan hal seperti ini, istilahnya sudah menjadi simatupang (siang malam tunggu panggilan) dan ujung-ujungnya dapat duit:)

4. Manusia hati

Jika seseorang sudah sampai tingkatan ini, uang bukan menjadi tujuan. Saat bekerja mau dibayar ataupun tidak, bukan lagi menjadi masalah.

5. Manusia bermakna

Manusia jenis ini dalam melakukan sesuatu tidak lagi berfikir apa yg akan dia dapatkan tetapi bagaimana dia bisa memberi manfaat untuk masyarakat dan lingkungannya. Walaupun tidak mendapat apa-apa, orang yang masuk golongan manusia bermakna ini tidak segan untuk berbagi ilmu, pengalaman bahkan uangnya.

Cak Nun mengistilahkan manusia bermakna ini dengan sebutan manusia wajib. maksudnya, kita merasa perlu

ada orang ini dan merasa sangat kehilangan ketika orang ini tidak ada.


Kita berada dimana???
Mudah-mudahan bukan termasuk manusia perut.

Imam Ali RA. salah seorang cendekiawan muslim mengatakan, kalau dalam kepala kita yg terpikir hanya urusan perut, maka derajat kita tidak lebih tinggi dari yg ada didalam perut.

(Disadur dan di edit dari postingan Hasbi Qasim – Milis Tangan di Atas)

No comments: